
Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, memberikan pujian tinggi kepada Presiden Indonesia Prabowo Subianto atas pidatonya di Sidang Umum PBB. Menurutnya, pidato tersebut merupakan yang paling berani dan visioner setelah pidato legendaris Bung Karno pada tahun 1960.
Pujian dari Cak Imin
Cak Imin menilai pidato Prabowo mencerminkan sikap tegas Indonesia dalam memperjuangkan perdamaian, keadilan global, serta menolak dominasi kekuatan besar dunia. Ia menyebut bahwa pidato tersebut menjadi simbol kembalinya Indonesia pada tradisi diplomasi yang aktif dan berwibawa.
Perbandingan dengan Bung Karno
Pidato Bung Karno di PBB pada 1960 dikenal dengan judul “To Build the World Anew”. Saat itu, Sukarno menegaskan pentingnya membangun tatanan dunia baru yang lebih adil. Cak Imin menilai pidato Prabowo memiliki semangat serupa, yakni mengajak dunia untuk lebih menghormati kedaulatan negara dan menolak hegemoni sepihak.
Makna Politik dan Diplomasi
Menurut pengamat, dukungan tokoh politik seperti Cak Imin terhadap pidato Prabowo memperkuat legitimasi Indonesia di mata dunia. Pidato tersebut dinilai bukan hanya menyuarakan kepentingan nasional, tetapi juga aspirasi negara-negara berkembang yang menginginkan dunia lebih setara.
Respon Publik
Pidato Prabowo ramai diperbincangkan di media sosial dan media massa. Banyak masyarakat merasa bangga karena Indonesia kembali mendapat sorotan positif di forum internasional. Perbandingan dengan Bung Karno semakin memperkuat simbolisme pidato ini sebagai momentum penting bagi diplomasi Indonesia.
Kesimpulan
Pujian Cak Imin menunjukkan bahwa pidato Prabowo di Sidang PBB dianggap memiliki bobot historis dan strategis. Dengan menyebutnya sebagai yang terbaik setelah Bung Karno, Cak Imin menegaskan bahwa Indonesia kembali hadir dengan suara kuat di panggung internasional.
Pranala Luar
Kategori: Politik, Internasional, Indonesia
Tag: Cak Imin, Prabowo, PBB, Bung Karno, Politik Internasional




